Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin

Cara mendapatkan Domain Gratis .com .net

Domain Gratis .COM sobat ada cara untuk membuat domain .COM gratis.
caranya hanya dengan mencari refferial orang saja
isenx2 lumayan lagi nih.. anda tinggal kunjungi situs ini http://www.FreePremiumDomain.com/?r=461132

pilih domain nya ada .COM .ORG .NET dan banyak lagi..sobat isi dulu biodatanya hanya perlu registrasi..gratis alias gak perlu Bayar

selamat mencoba

Cat Dibuat dari Polymer Rantai Carbon Panjang


Teknik 1 : Cat Dibuat dari Polymer Rantai Carbon Panjang
Berikut penjelasan-nya :
Bentuk awal dari polymer rantai Carbon panjang adalah padatan / solid form.
Artinya syarat terbentuknya dry film sudah terpenuhi (cukup panjang & cukup
rapat), tapi agar bisa diaplikasikan dan menyebar dipermukaan harus
ditambahkan pelarut terlebih dahulu.
Penambahan pelarut akan me-renggang-kan kerapatan polymer sehingga dari
bentuk padatan berubah menjadi cairan, agar dapat diaplikasikan. Karena
bentuk awalnya padatan, perlu pelarut yang cukup kuat dan cukup banyak
untuk dapat melarutkan / merubah bentuk-nya menjadi cairan.
Penambahan pelarut yang cukup banyak membuat cat umumnya disuplai
dalam kondisi kekentalan yang tinggi tapi kadar padat yang rendah (High
Visco Low Solid), contohnya : NC-lacquer, Acrylic-1K.
Film akan terbentuk ketika penguapan pelarut terjadi (proses merapatnya
polymer rantai Carbon), dimana tidak terjadi pemanjangan polymer karena
polymer rantai Carbon sudah cukup panjang (fenomena ini dikenal dengan
istilah Evaporative Finishes).
Film yang terbentuk akan melunak kembali, jika terkena panas (thermoplastic)
karena tidak terbentuk ikatan silang (crosslinking) hasil reaksi kimia.

Panjang Polymer vs Teknik Umum Pembuatan Cat



Ada 2 (dua) teknik umum pembuatan cat :
1. Cat dibuat dari polymer rantai Carbon panjang
Mempunyai ciri-ciri :
a. Polymer awal berbentuk padatan / solid form
b. Perlu pelarut yang tergolong kuat untuk melarutkan
c. Tidak terjadi reaksi kimia / tidak terbentuk crosslinking, sehingga
tidak terjadi pemanjangan polymer
d. Pembentukan film melalui penguapan pelarut (umumnya dikenal
dengan istilah Evaporative Finishes)
e. Umumnya disuplai dalam bentuk High Visco Low Solid
f. Film akhirnya bersifat thermoplastic
2. Cat dibuat dari polymer rantai Carbon menengah
Mempunyai ciri-ciri :
a. Polymer awal berbentuk cairan / liquid form
b. Tidak perlu pelarut yang kuat untuk melarutkan
c. Terjadi reaksi kimia / terbentuk crosslinking, sehingga terjadi
pemanjangan polymer (umumnya dikenal dengan istilah Reactive
Finishes)
d. Umumnya disuplai dalam bentuk Low Visco High Solid
e. Film akhirnya bersifat thermosetting

Panjang Polymer vs Syarat Pembentukan Film



Prinsip dasar pembentukan film adalah perubahan bentukan film basah (wet
film) menjadi film kering (dry film).
Film basah (wet film) adalah suatu lapisan yang tipis (thin) dan basah (wet).
Film kering (dry film) adalah suatu lapisan yang tipis (thin) dan padat (solid).
Film (kering) terbentuk dari senyawa polymer rantai Carbon yang mempunyai
panjang polymer yang cukup dan kerapatan partikel yang cukup rapat.
Dengan kata lain, syarat terbentuknya film kering ada 2 (dua), yaitu :
1. Rantai-nya cukup panjang
2. Rantai-nya cukup rapat
Jika rantai-nya kurang panjang, maka dia harus memanjangkan diri-nya agar
dapat terbentuk film.
Proses pemanjangan rantai Carbon dapat dilakukan melalui reaksi kimia,
dimana selain terjadi pemanjangan rantai umumnya juga terjadi ikatan silang
(crosslinking) antar molekul sehingga partikel-nya pun menjadi lebih rapat.
Jika rantai-nya kurang rapat, maka dia harus merapatkan diri-nya agar dapat
terbentuk film kering (dry film).
Dalam proses produksi cat, biasanya kita perlu memasukkan pelarut ke dalam
formulasi cat. Pelarut yang kita gunakan akan mengurangi kerapatan rantai
Carbon, sehingga bentuk cat-nya dapat dipertahankan dalam bentuk cairan.
Agar dapat terbentuk dry film, pelarut yang terkandung di dalam cat perlu diuap-
kan terlebih dahulu, sehingga struktur rantai Carbon-nya dapat merapat.

Senyawa Polymer Rantai Carbon vs Panjang Polymer



Resin adalah senyawa polymer rantai Carbon.
Disebut rantai Carbon karena bentuknya saling terikat satu dengan yang lain
menyerupai rantai.
Seperti pula rantai pada umumnya, rantai Carbon dapat dikategorikan menjadi
3 (tiga) golongan besar yaitu :
1. Rantai Carbon pendek
2. Rantai Carbon menengah
3. Rantai Carbon panjang
Semakin pendek rantai Carbon-nya, molekul senyawa rantai Carbon tersebut
akan sangat mudah bergerak, sifat dan bentuk-nya akan mengarah ke gas.
Molekul senyawa rantai Carbon menengah bergerak cukup bebas (tapi tidak
sebebas rantai Carbon pendek), sifat dan bentuk-nya akan mengarah ke liquid
/ cairan, semakin panjang rantai-nya sifat dan bentuk cairan-nya akan
semakin kental / viscous.
Semakin panjang rantai Carbon-nya, molekul senyawa Carbon tersebut akan
semakin susah bergerak, strukturnya akan semakin stabil dan jika kerapatan
partikel-nya cukup, sifat-nya akan mengarah ke padat / solid form.
Dapat dikatakan, dry film akhir yang terbentuk dari proses pengecatan adalah
senyawa polymer rantai Carbon yang mempunyai panjang polymer yang
cukup dan kerapatan partikel yang cukup rapat.

Definisi Resin / Binder / Polymer


Definisi Resin / Binder / Polymer
Resin adalah bagian penting dari pembuatan cat karena berfungsi sebagai
bahan utama pembentuk film, memberikan daya lekat pada permukaan danmengikat (binder) pigment pewarna & filler.

Kualitas film akhir yang terbentuk sangat tergantung dari kualitas resin yangdigunakan.
Resin adalah senyawa polymer rantai Carbon.
Polymer berasal dari kata –poly (banyak) dan –mer (ikatan).
Senyawa polymer rantai Carbon dapat didefinisikan sebagai senyawa yang
mempunyai banyak ikatan rantai Carbon.
Carbon (C) adalah salah satu unsur alam yang sangat penting karena banyaditemukan sebagai unsur pembentuk makhluk hidup.
Unsur pembentuk makhluk hidup lainnya adalah senyawa Hydrogen (H),
Oxygen (O) dan Nitrogen (N).
Dalam pembentukan molekul yang lebih kompleks, umumnya Carbon akan
saling mengisi dengan senyawa Hydrogen, sehingga dikenal dengan istilah
senyawa Hydrocarbon.

Bahan Pembentuk Cat


Secara umum bahan pembentuk cat dan fungsi dasarnya adalah :
1. Resin / binder / polymer
Berfungsi sebagai bahan utama pembentuk film, memberikan day
pada permukaan dan mengikat (binder) pigment pewarna & filler.
2. Pelarut
Berfungsi untuk melarutkan resin dan juga untuk menurunkan kekcat agar dapat diaplikasikan sesuai alat / metode yang digunakan
3. Zat pewarna / colorant
Berfungsi memberikan warna.
4. Zat pengisi / filler
Berfungsi untuk meningkatkan daya tutup terhadap pori-pori / luba
pada benda kerja.
5. Additive
Berfungsi untuk memperbaiki sifat-sifat cat / properties film akhir.

Definisi Enamel vs Varnish



Istilah Enamel umumnya digunakan untuk menunjukkan cat yang keras dan
mengkilap yang mengandung pigment pewarna / Solid Color. Disebut Solid
Color karena cat tersebut dapat merubah warna permukaan benda kerja
secara utuh (misalnya merubah warna menjadi putih, hijau, dsb).
Istilah Enamel juga sering digunakan untuk cat-cat yang pengeringannya
menggunakan pemanas / oven (dikenal dengan istilah Baking Enamel /
Stoving Enamel).
Istilah Varnish umumnya digunakan untuk menunjukkan cat yang tidak
mengandung pigment pewarna atau “clear paint”.
Di Indonesia istilah Varnish di-asimilasi-kan menjadi Vernis, kata-kata-nya
mirip, tapi artinya berbeda jauh. Istilah Vernis di Indonesia menunjukkan cat
jenis politur (umumnya dikenal dengan istilah oxidative paint atau cat yang
pembentukan filmnya dengan bantuan oksidasi dengan oksigen di udara).

Definisi Paint vs Cat



Alih bahasa dari Paint (bahasa Inggris) adalah Cat (bahasa Indonesia).
Cat didefinisikan sebagai campuran senyawa kimia yang jika diaplikasikan di
atas permukaan benda kerja dapat membentuk film yang tipis dan padat yang
merupakan fungsi dekoratif, protektif dan ekonomis.
Banyak yang mendefinisikan cat sebagai cairan, hal ini tidak sepenuhnya
tepat karena ada cat yang disupplai dalam bentuk padatan (powder coating).
Dalam alih bahasa Paint (bahasa Inggris) ke Cat (bahasa Indonesia) sendiri
istilah Paint / Cat mempunyai beberapa konotasi :
Ada yang meng-konotasi-kan Paint untuk cat secara umum, baik mengandung
pigment pewarna ataupun tidak. Umumnya disebut “Enamel” jika mengandung
pigment pewarna dan disebut “Varnish” / clear paint jika transparant atau
tidak mengandung pigment pewarna.
Ada pula yang meng-konotasi-kan Paint sebagai cat yang mengandung
pigment pewarna (solid color), sehingga seringkali muncul beberapa fungsi
tambahan dari cat seperti fungsi komunikatif, fungsi informatif, fungsi instruktif,
fungsi identifikasi dan lain sebagainya, sebenarnya akan lebih tepat jika
fungsi-fungsi tersebut dikategorikan sebagai fungsi color/warna dan bukan
fungsi Paint/cat.

Definisi dan Fungsi Surface Coating vs Painting


Banyak yang menyamakan definisi antara surface coating dengan painting,
sebenarnya kedua kata ini mempunyai definisi yang berbeda.
Surface coating didefinisikan sebagai proses pelapisan (coat) suatu
permukaan (surface) untuk meningkatkan fungsi dari benda kerja.
Contoh-contoh surface coating :
1. Painting / pengecatan
2. Wall paper
3. Plastic sheet
4. Chrome & silver plating
5. dll…
Jadi sebenarnya Painting adalah salah satu cluster / bagian dari
penggolongan Surface Coating.
Painting didefinisikan sebagai proses pelapisan cat (paint) ke suatu
permukaan substrate/benda kerja untuk meningkatkan fungsi dari benda kerja.
Ada 3 (tiga) fungsi Painting, yaitu:
1. Fungsi Dekoratif : memperindah
2. Fungsi Protektif : melindungi
3. Fungsi Ekonomis : meningkatkan nilai jual

Most Popular